Ada 4 macam
sistem ekonomi di Indonesia, yang terdiri dari :
a.
Sistem ekonomi Tradisional
Dalam sistem ekonomi tradisional kegiatan ekonomi masih menggunakan tradisi turun-temurun yang berlaku dalam suatu masyarakat dan telah menjadi nilai budaya setempat. Kegiatan produksi dalam sistem perekonomian tradisional dilakukan secara bergotongroyong dan bersifat kekeluargaan.
Dalam sistem ekonomi tradisional kegiatan ekonomi masih menggunakan tradisi turun-temurun yang berlaku dalam suatu masyarakat dan telah menjadi nilai budaya setempat. Kegiatan produksi dalam sistem perekonomian tradisional dilakukan secara bergotongroyong dan bersifat kekeluargaan.
Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional antara lain adalah sebagai berikut :
- Kegiatan produksi umumnya mengolah tanah dan mengumpulkan benda yang disediakan alam
- Alat produksi masih sederhana
- Sangat tergantung pada alam
- Hasil produksi untuk kebutuhan minimal dan besifat homogen
- Hasil industri berupa hasil kerajinan tangan
- Belum mengenal tukar menukar secara kredit (Kardiman, 2006 : 78).
Kelebihan :
Setiap masyarakat
termotivasi untuk menjadi produsen, produksi ditujukan untuk mencari
keuntungan, masyarakat cenderung jujur karena sistem barter.
Kekurangan :
Tidak ada
kerjasama antar masyarakat, sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling
membutuhkan, jenis dan jumlah barang yang diproduksi sering tidak mencukupi kebutuhan,
sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan.
b. Sistem Ekonomi terpusat
Sistem ekonomi terpusat yang disebut juga sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sistem ekonomi terpusat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Seluruh sumber daya dikuasai oleh negara
- Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
- Kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur pemerintah secara terpusat
- Hak milik individu tidak diakui (Kardiman, 2006 : 79)
Kelebihan :
Pemerintah bertanggung
jawab penuh dalam perekonomian, relative tidak ada jurang pemisah antara orang
kaya dan miskin, hasil produksi dapat dinikmati secara rata, mudah melakukan
pengendalian harga.
c. Sistem ekonomi liberal
Sistem ekonomi liberat disebut juga ekonomi pasar, yaitu sistem ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaanya dan mereka bebas bersaing.
Sejalan dengan uraian di atas berikut ciri-ciri sistem ekonomi pasar :
- Adanya pengakuan terhadap hak individu
- Setiap manusia adalah homo economicus
- Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
- Menerapkan sistem persaingan bebas
- Motif mencari laba terpusat pada kepentingan sendiri
- Peranan modal sangat penting
- Peranan pemerintah dibatasi (Sardiman, 2006 : 80).
Kelebihan :
Dapat meningkatkan
efisiensi dan kualitas barang yang diproduksi, terdorong untuk mengejar
kemakmuran bagi dirinya sendiri, setiap orang atau pengusaha termotivasi mencari
keuntungan, pemilihan sektor usaha disesuaikan dengan kemampuan.
Kekurangan :
Menimbulkan persaingan
tidak sehat, terdapat kesenjangan kaya dan miskin, menimbulkan monopoli,
terdapat eksploitasi SDM, pemanfaatan SDA sering tidak memperhatikan
kelestarian lingkungan.
d.
Sistem ekonomi campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan-kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran pemerintah keberka sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian (Sardiman, 2006 : 80).
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan-kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran pemerintah keberka sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian (Sardiman, 2006 : 80).
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar