Hiperinflasi, dalam
ilmu ekonomi,
adalah inflasi yang
tidak terkendali, kondisi ketika harga-harga naik begitu cepat dan nilai uang menurun drastis. Secara formal,
hiperinflasi terjadi jika tingkat inflasi lebih dari 50% dalam satu bulan.
Sebagai sebuah aturan ibu jari, inflasi biasanya dilaporkan setahun
sekali, namun dalam kondisi hiperinflasi, tingkat inflasi dilaporkan dalam
interval yang lebih singkat, biasanya satu bulan sekali. Hiperinflasi biasanya
muncul ketika adanya peningkatan persediaan uang yang tidak diketahui atau
perubahan sistem mata uang secara drastis. Hiperinflasi biasanya dikaitkan
dengan perang, depresi ekonomi, dan memanasnya kondisi politik atau
sosial suatu negara.
Hiperinflasi ditandai
oleh kombinasi dari kharakteristik berikut :
Ø Tingkat inflasi kumulatif. Tingkat inflasi
kumulatif selama tiga tahun adalah mendekati atau lebih dari 100 persen.
Ø Indeks harga. Suku bunga, upah, dan
harga biasanya berhubungan dengan dan meningkat berdasarkan indeks harga.
Ø Penawaran harga. Penawaran harga dalam
mata uang asing.
Ø Peningkatan harga untuk kredit. Bagi
pelanggan yang ingin membeli secara kredit, harga lebih tinggi untuk mencerminkan
hilangnya harapan daya beli selama periode kredit.
Ø Kekayaan disimpan di tempat lain. Masyarakat
lebih suka untuk menyimpan kekayaan dalam mata uang asing yang stabil atau
dalam aktiva bukan kas.
Sumber :
Steven
M. Bragg, adaptasi oleh : Thomas Sumarsan, Panduan IFRS, Edisi Indonesia, 2011,
Penerbit PT Indeks, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar