Pengertian
Global Warming
Pemanasan
global / Global warming adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata
atmosfer, laut dan daratan. Meningkatnya temperatur global diperkirakan akan
menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut,
meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan
pola presipitasi.
Pemanasan
global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik
(seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir,
peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna
tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb).
Penyebab
Terjadinya Global Warming
1. Efek
rumah kaca
Pemanasan
global (global warming) pada dasarnya merupakan fenomenapeningkatan
temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse
effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas. Gas-gas ini
menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan
akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Gas-gas tersebut
berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya
konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di
bawahnya. Akan tetapi, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di
atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.
2. Variasi
matahari
Perbedaan
antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah
meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah
kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling
tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas
Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini.
Dampak
Global Warming
Akibatnya,
gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan
Akan lebih
sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah daerah yang
sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi.
Pada
pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit
serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa
area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk
meningkat.Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang
menguap dari lautan. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akanmembentuk
awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya mataharikembali ke
angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan.Kelembaban yang
tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1% untuk setiap
derajat Fahrenheit pemanasan. Badai akan menjadi lebihsering. Selain itu, air
akan lebih cepat menguap dari tanah.
Topan badai
(hurricane) yang memperolehkekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih
besar. Berlawanan denganpemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat
dingin mungkin akan terjadi.Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih
ekstrim.
Pemanasan
juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland,yang lebih
memperbanyak volume air di laut. Perubahan tinggi muka laut akan sangat
mempengaruhi kehidupan di tiap daerah.
Erosi dari
tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Rawa-rawa baru juga
akanterbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun.
Hewan dan Tumbuhan. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi
perpindahan ini.
Wabah
penyakit yang biasaditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang
diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas
karena mereka dapat berpindah kedaerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi
mereka. Banjir dan kekeringan meningkatkan kelaparan dan kekurang gizi.
Cara
mengatasi Global Warming
Para ilmuwan
mempelajari cara-cara untuk membatasi pemanasan global. Kunci utamanya adalah:
Membatasi emisi CO2 Tehnik yang efektif untuk membatasi emisi karbon
ada dua yakni mengganti energi minyak dengan sumber energi lainnya yang tidak
mengemisikan karbon dan yang kedua penggunaan energi minyak sehemat mungkin.
Energi
alternatif yang dapat digunakan diantaranya angin, sinar matahari, energy
nuklir, dan panas bumi. Kincir angin dapt merubah energi angin menjadi energi
listrik. Sinar matahari juga dapat dirubah menjadi energi listrik atau sumber
panas yang bias dimanfaatkan seperti pemanas air, kompor matahari, dll. Energi
panas bumi bias dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik.
Emisi CO2
dapat dikurangi jika mobil-mobil bisa lebih hemat bahan bakar. Para ilmuwan dan
insinyur telah bekerja untuk menciptakan mesin yang hemat bahan bakar.
Penemuan-penemuan telah mengembangkan alat untuk menggantikan mesin pembakaran
atau menggunakan mesin yang lebih kecil. Menyembunyikan karbon yang juga
membantu mencegah karbon dioksida memasuki atmosfer atau mengambil CO2
yang ada. Menyembunyikan karbon dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dibawah
tanah atau penyimpanan air tanah dan penyimpanan didalam tumbuhan hidup.
Lapisan bumi yang dapat digunakan
adalah penyimpanan alami minyak dan gas bumi di tambang-tambang minyak. Dengan
memompakan CO2 kedalam tempat-tempat penyimpanan minyak di perut
bumi akan membantu mempermudah pengambilan minyak atau gas yang masih tersisa.
Lapisan garam dan batubara yang dalam juga bisa menyembunyikan karbon dioksida.
Kombinasi
karbon dari CO2 dengan hidrogen diperlukan untuk membentuk gula
sederhana yang disimpan di dalam jaringan. Ekosistem dengan tumbuh-tumbuhan
yang berlimpah seperti hutan atau perkebunan dapat menahan lebih banyak karbon,
tetapi generasi manusia yang akan datang harus tetap menjaga ekosistem agar tetap
utuh, jika tidak maka karbon yang disimpan dalam tanaman akan lepas kembali ke
atmosfer.
Menjemur
pakaian diluar, karena angin dan panas lebih baik dari pada menggunakan mesin
dryer (pengering) yang banyak mengeluarkan emisi karbon.
Kerangka
Karangan
Topik : Global Warming
Tema : Bahaya Global Warming bagi Bumi
1.
Pengertian
Global Warming
2. Penyebab terjadinya Global Warming
2.1 Efek rumah kaca
2.2 Variasi matahari
3. Dampak Global Warming
3.1 Gunung-gunung es akan mencair
3.2 Daerah daerah yang sebelumnya
mengalami salju ringan mungkin tidak akan mengalaminya lagi
3.3 Pada pegunungan di daerah subtropis,
bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair
3.4 Musim tanam akan lebih panjang di
beberapa area
3.5 Temperatur pada musim dingin dan
malam hari akan cenderung untuk meningkat
3.6 Daerah hangat akan menjadi lebih
lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan
3.7 Kelembaban yang tinggi akan
meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1% untuk setiap derajat
Fahrenheit pemanasan
3.8 Badai akan menjadi lebih sering Selain
itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah.
3.9 Topan badai (hurricane) yang
memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar
3.10
Berlawanan
dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan
terjadi
3.11
Pola cuaca
menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim
3.12
Perubahan
tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di tiap daerah.
3.13
Erosi dari
tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat
3.14
Rawa-rawa
baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah
dibangun
3.15
Wabah
penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang
diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas
karena mereka dapat berpindah kedaerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi
mereka
3.16
Banjir dan
kekeringan meningkatkan kelaparan dan kekurang gizi
4. Cara Mengatasi Global Warming
4.1 Membatasi emisi CO2
4.1.1
mengganti
energi minyak dengan sumber energi lainnya yang tidak mengemisikan karbon
4.1.2
penggunaan
energi minyak sehemat mungkin
4.1.3
mobil-mobil
bisa lebih hemat bahan bakar
4.1.4
Menyembunyikan
karbon
4.2 Kombinasi karbon dari CO2
dengan hidrogen diperlukan untuk membentuk gula sederhana yang disimpan di
dalam jaringan
4.3 Angin, sinar matahari, energy
nuklir, dan panas bumi
4.4 Penyimpanan alami minyak dan gas bumi
di tambang-tambang minyak
4.5 Menjemur pakaian diluar, karena
angin dan panas lebih baik dari pada menggunakan mesin dryer (pengering) yang banyak
mengeluarkan emisi karbon
Sumber :