Minggu, 30 Januari 2011

Tips Mempersiapkan dan Memulai Bisnis

Memulai Bisnis
Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.

9 Aspek mempersiapkan untuk memulai bisnis:

1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik
Memulai Bisnis Dengan Sukses
Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar.

2. Membuat visi dan misi bisnis
Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru.

3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses
Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan.

4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan.
Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut.

5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen.
Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi.

6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.
Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses.

7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?
Dalam memulai usaha umumnya setiap calon enterpreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan Keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi anda.

8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan
Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya.

9. Pemasaran, pelayanan dan product brand
Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru.

Lima Langkah Mengubah Hobi Menjadi Bisnis

Kata orang, jika ingin berhasil dalam satu pekerjaan, kita harus melakukan sesuatu yang kita sukai. Biasanya, sesuatu yang disukai itu berkaitan dengan hobi.

Beberapa langkah-langkah bisa dimanfaatkan, agar hobi bisa menjadi bisnis :

1. Hobi membuat kerajinan tangan, lukisan, aksesoris, atau makanan ringan. Jika selama ini karya-karya kita hanya dinikmti sendiri, tak ada salahnya mulai menawarkan atau memberikan kepada orang-orang sekitar secara gratis. Anggap saja ini ajang latihan, dan uji nyali, sebelum kita benar-benar menjual produk itu. Jangan lupa mintalah tanggapan atas produk hasil karya kita dari teman-teman. Evaluasi dan perbaiki.

2. Menambah pengetahuan tentang dunia kewirausahaan. Banyak sekali seminar atau workshop kewirausahaan yang diadakan oleh perusahaan atau produk tertentu. Hadirilah seminar-seminar ini, karena kita tidak akan sekedar mendapatkan teori, tetapi juga pengalaman dari mereka yang pernah jatuh bangun saat mengembangkan bisnisnya. Kita juga bisa memulai langkah kita dengan melamar sebagai part-timer di perusahaan milik tersebut., sehingga kita bisa belajar banyak dari sana.

3. Bangun jejaring. Begitu kita menyadari bahwa hobi kita memilki peluang untuk berkembang dan memiliki masa depan yang cukup menjanjikan, gunakan situs seperti LinkedIn.com atau jejaring sosial lain untuk menghimpun calin kolega, prospek atau pelanggan kita. Mintalah orang-orang yang berpengaruh untuk menjadi bagian dari jejaring kita. Semakin besar komunitas kita, semakin besar potensi untuk menjadi sukses.

4. Iklankan. Setelah menyempurnakan hobi, kini kita siap melangkah ketahap selanjutnya. Ciptakan website sederhana yang menjelaskan mengenai usaha kita, lengkap dengan nama perusahaan yang baik, logo yang didesain dengan unik, dan sebarkan berita mengenai peluncuran produk atau layanan kita ini melalui Twitter, Facebook, Youtube, jejaring sosial lain, dan e-mail.

5. Berikan perhatian penuh. Usaha yang semakin berkembang, tentu menuntut perhatian yang lebih besar. Maka. Jika bisnis kita telah menghasilkan keuntungan, dan kita yakin kita bisa membiayai hidup dari usaha ini, pertimbangkan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan kantoran. Umumkan bahwa bisnis ini sudah menjadi pekerjaan penuh kita yang baru.

Cerdas Mengelola Keuangan dalam Berbisnis

ketika merintis atau membangun suatu usaha, pengelolaan keuangan pribadi dan keuangan perusahaan harus menjadi priorotas utama. Namun tidak sedikit orang dlam membangun usaha, sering mengabaikan pemisahan uang pribadi dan uang yang diperoleh dari hasil usaha yang sedang dirintis.

Para professional dan praktisi dalam bidang finansial telah lama merumuskan bahwa memisahkan uang usaha dari uang pribadi merupakan hal yang mutlak diperlukan. Namun bukan berarti seseorang yang sedang merintis usaha tidak boleh menggunakan uang hasil usaha untuk kepentingan pribadi.

Penggunaan uang hasil usaha boleh saja dilakukan. namun, memerlukan pengaturan yang baik. Sebab setiap orang atau keluarga yang sedang mulai membangun usaha sekali pun tetap memerlukan biaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Agar kebutuhan sehari-hari keluarga tetap terpenuhi namun usaha yang baru dimulai tidak mengalami gangguan keuangan, maka diperlukan pengaturan keuangan untuk keduanya. Pengaturan yang perlu dilakukan ialah jumlah uang yang boleh digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, jumlah yang harus disimpan sebagai modal berputar atau pengembangan usaha, dan jumlah yang perlu dialokasikan untuk membayar cicilan utang.

Pentingnya Pencatatan

sebelum kebutuhan keluarga dipenuhi diperlukan pencatatan tentang uang yang harus dikeluarkan untuk membeli bahan makanan, membayar listrik, bahan bakar (gas untuk rumah, premium untuk kendaraan) air, telepon (termasuk pulsa), biaya pendidikan, dan aktivitas lain yang memerlukan biaya selama minimal enam bula kedepan. Hal itu perlukan agar pemenuhan kebutuhan keluarga tidak menghambat jalannya usaha.

Sementara itu untuk usaha yang sedang dimulai, sejak dini perlu dilakukan pencatatan keuangan dengan rapi atas setiap transaksi yang terjadi setiap harinya. Selanjutnya catatan keuangan harian perlu diperiksa kembali setiap akhir pekan untuk menghitung jumlah uang yang digunakan,terutama yang berkaitan dengan biaya produksi.
Pencatatan ini penting untuk mengetahui omzet yang diperoleh sekaligus keuntungan yang diperoleh setiap hari dan pekannya sehingga bisa diketahui gambaran keuangan sekaligus keuntungan dalam setiap bulannya.

Dari keuntungan yang diperoleh itulah seseorang dapat membuat alokasi dana untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan dana untuk kelangsungan usaha. Misalnya :
40 persen untuk belanja keluarga dan pribadi
25 persen membayar cicilan utang
20 persen untuk cadangan usaha atau pengembangan usaha
12.5 persen untuk ditabung dan untuk cadangan untuk keperluan mendadak
2,5 persen untuk zakat dan keperluan sosial

seorang konsultan keuangan, Sri Kurniatun menyarankan, jika kita ingin menikmati jumlah uang yang tetap untuk kebutuhan pribadi dan keluarga, maka sebaiknya penentuan nilainya bukan berdasarkan persentase melainkan berdasarkan nominal. Misalnya Rp 5 juta sebulan. Namun penentuan jumlah ini harus disesuaikan dengan kebutuhan lainnya.

Agar pengaturan keuangan berjalan lancar sebaiknya para pelaku usaha membuka dua jenis rekening di bank, yakni rekening khusus untuk usaha yang sedang dirintis atau dijalankan dan rekening pribadi atau kelurga. Selanjutkan harus dipastikan bahwa setiap transaksi jual beli kegiatan usaha menggunakan rekening ini

sedangkan hal-hal terkait keuangan pribadi menggunakan rekening bank khusus untuk kebutuhan pribadi dan keluarga. Pemisahan keuangan seperti ini akan mempermudah urusan. Namun diperlukan sikap disiplin dan tidak mudah tergoda untuk menggunakan uang usaha dan pribadi pada tempatnya.

Http://www.google.com
berita harian warta kota